London - Sepintas mobil satu ini mirip armada taksi London kebanyakan. Tapi ketika melongok ke kabin penumpang, jangan harap Anda bisa temui jok berbalut kulit.
Mobil ini jauh dari harapan para pengguna taksi di London. Pemilik yang tidak disebutkan namanya itu telah mengubah kabin penumpang taksi menjadi studio rekaman. Kursi bagian belakang dilucuti dan disematkan program rekaman audio yang disertakan dengan perangkat lunak.
Sebut saja televisi, speaker besar dan beberapa alat untuk menaikkan frekuensi agar suara penyanyi atau suara yang keluar dari alat musik semakin maksimal. Sementara itu kabin belakang hanya cukup untuk dua buah kursi dan dua orang.
Interiornya dikombinasikan 3 warna, abu-abu, krem dan hitam. Tampak luar mobil dicat warna hitam serta lampu kecil di atas sebagai tanda ciri khas armada taksi di London.
Sayang jika studio musik kebanyakan menyediakan alat musik, namun pengguna jasa taksi studio harus rela membawa alat sendiri. Dilansir autofluence, Rabu (23/5/2012) bagi kita yang ingin menggunakan jasa mobil tersebut cukup merogoh kantong US$ 2.500 atau sekitar Rp 23 juta, dan di luar ongkos perjalanan.
Mobil ini jauh dari harapan para pengguna taksi di London. Pemilik yang tidak disebutkan namanya itu telah mengubah kabin penumpang taksi menjadi studio rekaman. Kursi bagian belakang dilucuti dan disematkan program rekaman audio yang disertakan dengan perangkat lunak.
Sebut saja televisi, speaker besar dan beberapa alat untuk menaikkan frekuensi agar suara penyanyi atau suara yang keluar dari alat musik semakin maksimal. Sementara itu kabin belakang hanya cukup untuk dua buah kursi dan dua orang.
Interiornya dikombinasikan 3 warna, abu-abu, krem dan hitam. Tampak luar mobil dicat warna hitam serta lampu kecil di atas sebagai tanda ciri khas armada taksi di London.
Sayang jika studio musik kebanyakan menyediakan alat musik, namun pengguna jasa taksi studio harus rela membawa alat sendiri. Dilansir autofluence, Rabu (23/5/2012) bagi kita yang ingin menggunakan jasa mobil tersebut cukup merogoh kantong US$ 2.500 atau sekitar Rp 23 juta, dan di luar ongkos perjalanan.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih untuk memberikan komentar pada artikel yang saya post disini walaupun anda cuma "blogwalking"
Terima kasih